" Apa gunanya punya jutaan piala, medali, dan pesawat, jika kau tidak dapat bersenang-senang? " [James Hunt]

Rabu, 14 September 2016

Cinta Tak Berwujud Salah Satu Hotel Tua Di Bandung

by
Sekilas mungkin buat para sobat sekalian sudah biasa bila bicara cinta antara manusia dengan manusia, ataupun manusia dengan makhluk hidup lainnya. Namun bagaimana bila cinta tersebut berasal dari sebuah bangunan tua terhadap para penghuninya? Bangunan ini bernama Hotel Savoy Homann, terletak di kota Bandung tepatnya di Jl. Asia Afrika, cukup dekat dengan Museum KAA (Konferensi Asia Afrika). Hotel ini didirikan sekitar tahun 1871 oleh keluarga Homann asal jerman.

Suasana Malam Depan Hotel Savoy Homann

Pertama kali didirikan Hotel Savoy Homan ini awalnya hanya sebuah penginapan, hingga akhirnya direnovasi dan berubah menjadi hotel. Apalagi saat itu di tahun 1884, jalur kereta api dari Batavia ke Bandung telah dibuka. Di usianya yang ke 50 tahun, tempat ini pun kerap dibanjiri turis yang membutuhkan penginapan. Apalagi setelah dikelola Fr JA van Es seorang pakar perhotelan, Hotel Savoy Homann diperluas dan dimodernisasi menjadi salah satu hotel paling terkemuka di Asia Tenggara. Bahkan orang sekelas Charlie Chaplin pernah menginap di hotel ini pada waktu itu. Apalagi memasuki masa Konferensi Asia Afrika 1955, Presiden Pertama RI Soekarno serta PM India Jawaharlal Nehru pernah menginap di hotel ini. Demikian sehingga Savoy Homann memiliki History Wall, yakni dinding yang memajang foto-foto KAA 1955 dan peringatan 50 tahun KAA 2005.
Pemandangan Hotel Savoy Homann Saat Malam + Diriku

Dimutnya yang telah menginjak satu abad lebih, hotel tersebut terus menjadi tempat pertemuan bagi orang-orang penting yang berkunjung ke Indonesia. Mungkin inilah bentuk cinta tak berwujud dari sebuah bangunan terhadap kita para manusia, dimana bangunan tersebut terus bertahan dan memberikan manfaat bagi manusia.

Selasa, 06 September 2016

Pangkalpinang, Kota Dengan Sejarah Yang Tak Boleh Dilewatkan

by
Kota Pangkalpinang merupakan salah satu Daerah Pemerintahan Kota di Indonesia yang mana bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini terletak di bagian timur Pulau Bangka atau kurang lebih 15 menit bila dari Bandara Depati Amir. Kota ini luasnya 118.408 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 328.167 jiwa. Pangkalpinang resmi berdiri pada 14 November 1956, yang artinya kurang lebih 11 tahun setelah Indonesia merdeka. Meskipun demikian namun Kota Pangkalpinang diprediksi sudah ada sejak tahun 1757, inilah salah satu alasan mengapa sejarah Kota Pangkalpinang tak boleh dilewatkan. Saya yakin masih banyak orang yang bahkan belum tau keberadaan kota Pangkalpinang ini apalagi tempatnya bahkan sejarahnya, saya sendiri belum pernah kesana secara langsung hehe.
Wilayah Kota Pangkalpinang Dari Google Maps

Bila dilihat dari etimologi katanya, pangkalpinang terdiri dari dua kata yaitu pangkal yang artinya pusat atau awal, dan pinang (areca chatecu) yang mana nama tumbuhan sejenis palm. Adapun pangkal juga digunakan oleh orang Bangka di masa lalu untuk penyebutan daerah-daerah seperti Pangkal Bulo, Pangkal Raya, Pangkal Menduk dll. Pusat permukiman awal dari Kota Pangkalpinang dibangun ditepi Sungai Rangkui yang membelah kota ini. Proses pembentukan Pangkalpinang menjadi sebuah kota seperti sekarang sangatlah panjang dan berakar. Hal ini dimulai dari saat biji timah yang ditemukan hamper di seluruh pelosok Pulau Bangka, hingga upaya eksploitasi timah dan hasil bumi oleh berbagai bangsa. Awal mula Pangkalpinang ini dari pemerintahan Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo, dimana beliau memerintahkan Abang Pahang bergelar Tumenggung Dita Menggala dan kepada Depati serta Batin-batin. Kemudian Batin kepada Krio yang ada di Pulau Bangka untuk mencari Pangkal sebagai tempat kedudukan Demang dan Jenang yang akan bertugas mengawasi penambangan timah. Adapun pangkal yang dibuat pada masa itu adalah Pangkal Bendul, Bijat, Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungai Liat, Cegal, Pangkal Koba, Balar, Toboali dan Pangkalpinang.

Diketahui bahwa Pulau Bangka pernah menjadi wilayah taklukan dari Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kemudian setelahnya berlanjut dikuasai oleh Belanda, Inggris hingga Jepang. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda dibentuk Dewan Bangka Sementara pada 10 Desember 1946. Selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang dipimpin oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang masih dilantik oleh Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi. Pada 23 Januari 1948, Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) dimana yang tergabung didalamnya Dewan Bangka, Dewan Belitung, dan Dewan Riau merupakan suatu bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat. Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlaku Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. Isa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selanjutnya Kota Pangkalpinang berkembang dari status kota kecil di tahun 1956, kotapraja, kotamadya hingga menjadi kotamadya daerah tingkat II Pangkalpinang.

Pulau Bangka Dilihat Dari Google Maps

Kemudian bila diperhatikan hingga saat ini masih menjadi perdebatan untuk penduduk asli di Pulau Bangka khususnya di Pangkalpinang itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa penduduk asli Pulau ini adalah Suku Melayu, namun sejarak kota ini juga diwarnai dengan kedatangan orang Bugis. Orang Cina juga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan pulau ini. Sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1954 berjudul Republik Indonesia Propinsi Sumatera Selatan menuliskan bahwa penduduk asli Pulau Bangka adalah mereka yang merupakan hasil pertalian perkawinan antara pelaut yang datang dari Jawa, Palembang, Minangkabau dan Bugis yang menjelma menjadi penduduk asli yang baru.

Jika dilihat dari sejarahnya, Kota Pangkalpinang memiliki sejarah yang mengakar bahkan sampai saat masa kerajaan di nusantara masih berkuasa. Apalagi dahulu beberapa pemimpin bangsa ini ada yang pernah diasingkan di daerah Pangkalpinang ataupun Kepulauan Bangka. Sebut saja Bung Hatta, RS Soerjadarma (dulunya KSAU), MR Asaat (dulunya Ketua KNIP) dan AG Pringgodigdo (dulunya Mensesneg). Bahkan sekelas Bung Karno, KH Agus Salim maupun Sutan Sjahrir pernah diasingkan juga disini meskipun tidak dalam waktu lama. Bila Anda sempat berkunjung ke Pangkalpinang pastikan Anda dapat berkunjung ke beberapa destinasi penting dan cagar budaya di Kota Pangkalpinang seperti berikut ini.

Rumah Residen
Bangunan ini terletak d jalan Merdeka nomor 1. Sebelum menjadi rumah dinas Walikota, dulunya ini rumah Residen Belanda. Rumah ini sangat bersejarah karena menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan di Kota Pangkalpinang. Didepannya terdapat alun-alun atau lebih dikenal Lapangan Merdeka. Dihalaman rumah tersebut juga terdapat dua meriam kuno berangka tahun 1840 dan 1857.

Tamansari
Wakil Presiden Mohammad Hatta meresmikan Tugu Pergerakan Kemerdekaan di area ini pada tahun 1949. Adapun Tugu Pergerakan Kemerdekaan dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bangka dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945.

Museum Timah Indonesia
Awalnya rumah pejabat perusahaan timah Bangka Tin Winnig Bedryf dan menjadi museum sejak 1997. Lokasi museum ini di Jalan Jenderal A.Yani No. 17

Masjid Jami’
Masjid ini berlokasi di kampong dalam, dan diperkirakan dibangun tahun 1930. Masjid ini dibangun oleh Atok H. Saleh penghulu Kota Pangkalpinang dengan bentuk Pyramid berlantai dua. Bangunan ini berlantai semen dan berdiding kayu serta atap terbuat dari genteng. Lantai 1 untuk sholat, lantai 2 sebagai perpustakaan dan penyimpanan kelengkapan. Pemugaran pertama masjid ini dilakukan tahun 1950 atas swadaya masyarakat.

Makam Belanda (Keerkhof)
Kompleks Pemakaman Belanda ini terletak di jalan Sekolah Kelurahan Melintang Kecamatan Rangkui. Disini terdapat sekitar 90 makam, dimana yang tertua berasal dari tahun 1902 dan termuda sekitar tahun 1950an. Salah satu makam yang tertua adalah makam Nyonya Irene Mathilde Ehrencron yang wafat pada 10 MAret 1928. Keerkhof adalah salah satu bukti bahwa Pangkalpinang memiliki nilai strategis bagi Pemerintah Hindia Belanda waktu itu.

Perigi Pekasem
Sumur atau perigi pekasem ini terletak di Kelurahan Tuatunu Indah Kecamatan Gerunggang. Sumur ini dulunya dijadikan tempat untuk membuang mayat orang-orang yang terbunuh TKR (Tentara Keamanan Rakyat), karena dianggap musuh atau sebagai mata-mata Belanda atau sekutu.

Serta masih banyak tempat lainnya seperti Taman Merdeka, Gereja Maranatha, Gereja Katedral Pangkalpinang, Vihara Citra Maitreya, Klenteng Konghucu, RS Bakti Timah, Wisma Timah I dll.

Tema dan Slogan Visit Pangkalpinang Tahun 2015



Pangkalpinang, Pangkal Kemenangan“, demikian salah satu teriakan dari Presiden Soekarno di Pangkalpinang saat akan kembali ke Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Dikota Pangkalpinang Anda dapat menemukan keramahan, kerukunan masyarakatnya , keragaman adat, tradisi, agama serta budaya.  Hal ini telah berlangsung sejak dahulu kala dan akan tetap berlangsung hingga anak cucu kelak. Sejarah inilah yang nantinya akan diceritakan kepada anak-anak penerus bangsa khususnya generasi di Kota Pangkalpinang. Bahkan Pesona Pangkal Pinang dapat terlihat dari sisi sejarah nya.



Referensi : Sejarah Kota Pangkalpinang - Academia Edu

Rabu, 31 Agustus 2016

Kakak Asuh Bali, Pemberi Harapan Anak Putus Sekolah Di Bali

by
Bali dengan berbagai keindahan alam serta beragam kebudayaan nya tak ayal diganjar sebagai surga di dunia, khusus bagi setiap orang yang pernah kesana. Pesona Bali juga mampu membawa wisatawan mancanegara sebanyak 3.766.638 orang pada tahun 2014. Bali juga memiliki 2.058 restoran, 249 hotel dengan jumlah kamar yang tersedia sampai 28.811 kamar. Hal ini juga yang memungkinkan Bali menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara dari sektor pariwisata. Dengan segala potensi tersebut ternyata tidak banyak berdampak buat masyarakat Bali itu sendiri. Tercatat pada Maret 2015 penduduk miskin di Bali sebesar 196.710 jiwa. Dimana terdapat sekitar 8,7% penduduk tidak bersekolah dari total penduduk 4.104.900 jiwa, artinya masih ada 357.126 jiwa yang tidak bersekolah tidak terkecuali di daerah pelosok Bali. (Bali Dalam Angka 2015)
Salah Satu Poster Oprec Kakak Asuh Bali

Berangkat dari sekelumit masalah yang ada tersebut, lahirlah sebuah gerakan bernama Kakak Asuh Bali asuhan Pande Putu Setiawan (Pendiri sekaligus Ketua Komunitas Anak Alam). Komunitas Kakak Asuh Bali  ini bertujuan untuk menuntaskan anak putus sekolah di Bali khususnya di daerah pelosok, bukankah ini sebuah Kabar Baik?. Gerakan kakak asuh Bali ini menggunakan sistem relawan dan juga 'patungan/urunan'. Dimana setiap orang disini dapat menjadi kakak asuh untuk setiap anak putus sekolah maupun anak dari pelosok Bali yang membutuhkan bantuan biaya sekolah. Sebelumnya tim Kakak Asuh Bali telah melakukan survei untuk mendapatkan anak yang sesuai dan berhak untuk diberikan bantuan. Kemudian buat calon kakak asuh dapat memilihnya anak asuh nya sendiri untuk diberikan bantuan,
dari tim Kakak Asuh Bali juga akan membagi calon kakak asuh kedalam kelompok yang terdiri dari 5 orang. Adapun biaya per kakak asuh yaitu 20 ribu rupiah untuk setiap bulannya dan berlangsung selama 1 tahun. Tidak begitu besar untuk kebanyakan orang, malah bahkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan pendapatan Bali dari sektor Pariwisatanya. Dengan biaya tersebut diharapkan para anak asuh ini dapat terbantu dari segi perlengkapan sekolahnya yang mana membuat dirinya lebih bersemangat menimba ilmu.

Inovasi Daerah ini benar-benar keren!!! Dimulai dari para semangat para pemuda pemudi Bali yang membantu adik-adiknya yang bakal menjadi generasi penerus nantinya setelah mereka. Mereka percaya bahwa dengan pendidikan, adik-adik tersebut mampu merubah nasibnya sendiri bahkan negara ini. Adapun volunteer dari Kakak Asuh Bali ini seringkali pergi dari satu desa ke desa lainnya di pelosok Pulau Dewata itu untuk mencari anak-anak yang semangat untuk mengenyam pendidikan. Tak jarang menyusuri jalan panjang bahkan melewati hutan, itu semua demi mendapatkan adik-adik asuh yang masih bersemangat belajar bersama teman-temannya. "Tugas mereka untuk terus bermimpi, Tugas kita mewujudkan mimpi-mimpi mereka" oleh Kakak Asuh Bali, begitulah kira-kira semboyan yang seringkali menjadikan para volunteer tergerak untuk bergabung dan bersemangat. Semua ini mereka lakukan tanpa pamrih dan dilakukan memang karena niat tulus ikhlas semata. Mereka percaya bahwa melakukan sesuatu Untuk Indonesia tidak perlu langsung melakukan hal besar semata, namun dengan melihat anak-anak di pelosok Bali dapat bersekolah dengan semangat serta riang gembira saja sudah cukup.

Kalian bisa lihat segala kegiatan dan juga adik-adik asuh tersebut melalui Instagram Kakak Asuh Bali, dari sekian banyak itu saya coba tampilkan beberapa.

Salah satu Volunteer Kakak Asuh Bali Sedang Mendata Calon Adik Asuh

Gambar diatas memiliki caption yang membuat hati ini memaksa untuk terus mengucap syukur bagi kita ataupun kalian yang mampu mengeyam pendidikan hingga ke jenjang tertinggi. Berikut captionnya
D : "Apa cita-citamu dik?"
A : "Masuk SMP kak!"

Kalau Bisa Ikut Bantu Kenapa Cuma Nyalahin Pemerintah -Kakak Asuh Bali-

Semangat Adik-Adik Di SD 5 Bhuana Giri Untuk Duduk Di Kelas Dan Belajar

Pada gambar terakhir ini terlihat adik-adik dari SD 5 Bhuana Giri yang tiap harinya harus melalui jalan panjang lewat hutan serta sungai kering hanya untuk bersekolah. Satu jam perjalanan dengan berjalan kaki hal biasa yang mereka lakukan, sungguh membuat bangga dan terharu. Semangat adik-adikku !!!

Bila dibandingkan dengan para volunteer Kakak Asuh Bali maka saya bukanlah siapa-siapa. Sementara para Kakak Asuh Bali berkeliling desa untuk mencari calon adik asuh, saya hanya mampu menuliskan Kabar Baik ini di blog pribadinya. Inovasi Daerah ini betul-betul membuat penulis juga untuk bergabung sebagai salah satu donatur. Karena berbuat sesuatu Untuk Indonesia tidak perlu menunggu pemerintah atau siapapun, semuanya bisa dimulai dari diri kita sendiri.



Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

Sabtu, 23 April 2016

Tulisan Meow Dimana mana

by
Seperti yang kita ketahui bersama kalau gw ini #BukanPenulis meskipun terus mencoba menulis hal-hal yang #Mungkin tidak penting juga *yasudahlah. Pada postingan kali ini gw mau membagiakan beberapa tulisan gw yang dimuat di website lain (tentunya yang lebih terkenal dari blog gw ). Meskipun masih dikit tapi akan terus bertambah seiring hidup gw, selamat menikmati :

1. Awalnya cuman iseng ikutan kontes menulis tentang travelling gitu dan akhirnya tulisan gw bisa terpampang disitu. Meskipun gw gak memenangkan apapun disana tapi ya lumayan lah.


1 April 2016

Super Adventure

2. Coming Soon

3. Coming Soon

4. Coming Soon

5. Coming Soon

Minggu, 10 April 2016

Mengejar Sertifikasi di HCNA Part 1

by
Lama sudah postingan gue tidak mewarnai blog Official Wacana ini, akhirnya setelah hari-hari yang panjang selama 2 minggu ini bisa posting lagi deh. Cerita gue kali ini datang dari sebuah program sertifikasi Huawei  bernama HCNA (Huawei Certified National Associated). HCNA ini diselenggarakan oleh Huawei yang bekerja sama dengan Kementerian Kominfo, Telkomsel dan Telkom Indonesia. Tahun ini program HCNA memasuki Tahun ke-3 dengan asal peserta dari beberapa kampus di Indonesia seperti Universitas Telkom, ITB (Institut Teknologi Bandung), ITS (Institut Teknologi Surabaya), Uniram (Universitas Mataram), Unibraw (Universitas Brawijaya) dan IT Del Medan. Sertifikasi Huawei ini pun bertaraf Internasional dan juga diakui oleh SKKNI (Standar Kompetisi Kerja Nasional Indonesia) yang artinya dapat digunakan didalam maupun luar Indonesia.

Singkatnya, tanpa pikir panjang gue pun segera mendaftarkan diri dengan mengirim syarat berkas ke email yang tertera. Adapun berkas yang diminta berupa Transkrip Nilai dan Curiculum Vitae (CV). Tidak lama setelah pendaftaran ditutup gue pun menerima balasan email untuk mengikuti tes selanjutnya berupa tes wawancara. Jeng! Jeng! Jeng! Meski sudah biasa ikut tes wawancara seperti seleksi asisten, kepantiaan, organisasi dll, namun ini wawancara pertama gue dengan perusahaan (walaupun masih sertifikasi ya hihi). Tanpa persiapan khusus dan sebelumnya sudah nanya-nanya ke orang yang udah pernah tes/lulus sertifikasi tahun lalu akhirnya gue pun pede aja.

Tiba juga hari tes wawancara program HCNA ini, dimulai jam 8 pagi waktu kampus gue. Karena hari ini gue ada kuliah jadi datangnya on time banget deh. Seluruh pendaftar program ini mencapai 80an orang loh dan kebanyakan dari Jurusan Telekomunikasi. Terlihat waktu sudah menunjukkan 8 tepat namun belum ada siapa-siapa diruangan kecuali para pendaftar. Beberapa saat kemudian sekitar setengah 9 pagi dari pihak huawei pun datang. Diawali pembukaan oleh kemahasiswaan Fakultas Teknik Elektro dan dilanjutkan oleh pihak huawei menjelaskan tentang program HCNA serta Perusahaan Huawei. Sebelumnya kita diminta untuk mengumpulkan CV dan Transkrip Nilai sembari mengisi Presensi wawancara yang akan dilakukan. Mau tau seputar Perusahaan Huawei? Bisa kunjungi websitenya di www.huawei.com . Dijelaskan juga kalau peserta terbaik program HCNA ini berhak untuk magang 1 bulan di Telkomsel loh. Termasuk juga dijelaskan kalau tes wawancaranya menggunakan bahasa inggris. Setelah beres pembukaan dan penjelasan dari pihak huawei akhirnya kami disuruh menuju ke ruangan wawancara

Didepan ruangan wawancara sudah ada panitianya yang bersiap memanggil nama yang akan diwawancara, dan ternyata 4-5 nama sekaligus. Meski masuknya ramean namun pas didalam ternyata ada 4-5 orang pewawancara juga. Gue menjadi peserta terakhir yang diwawancara karena waktu ngisi presensi juga paling belakang hahaha. Ketika didalam ruangan seperti biasa perkenalan diri dan motivasi ingin mengikuti program ini. Dilanjutkan menceritakan kegiatan sehari-hari, sedikit tentang kepemimpinan dan organisasi hingga yang terakhir apa yang bisa meyakinkan mereka mau memilih gue untuk ikut program HCNA tersebut. Semuanya dalam bahasa inggris loh ya, baik pewawancara maupun gue sebagai pendaftar. I know my english ability is limited in speaking but I just do my best there. Although sometime there are words that I forgot but I still make them sure know what I mean. I think the interview was only about 5-10 minutes.

Pengumuman peserta yang lolos seleksi dan berhak mengikuti Program HCNA di Pustiknas (Pusat TIK Nasional), Ciputat, Tangeran Selatan itu akhirnya diumumkan lewat email. Daaan nama gue pun ada disana !! Bersiap meraih sertifikasi pertama dan berangkat ke Pustiknas, Ciputat, Tangerang Selatan.

Selanjutnya tunggu cerita gue selanjutnya di Mengejar Sertifikasi di HCNA Part 2 !!

Kamis, 17 Maret 2016

Mencari Kucing Besar Di Kebun Binatang Bandung

by
Cerita kali ini tentang mencari kucing besar dan membawa saya untuk pertama kalinya ke kebun binatang. Sejujurnya memang di Sulawesi Selatan, daerah asal saya memang tidak ada kebun binatang. Kebun Binatang Bandung ini beralamatkan di Jalan Kebun Binatang No 6 Taman Sari Bandung Jawa Barat Indonesia – Telpon (022) 2507302. Karena sudah hafal daerah Bandung, tak cukup sulit untuk menuju ke kebun binatang ini menggunakan kendaraan pribadi. Tanpa perlu waktu lama kamipun parkir kendaraan di kampus ITB dan masuk ke kebun binatang melalui pintu 2. Sekedar informasi bahwa kebun binatang ini memiliki 3 pintu masuk dan harga tiket masuknya Rp. 20.000 / orang. Kebetulan kemarin itu pas weekday, jadi untuk weekend sayapun belum mengetahui harga tiketnya ya.

Doc. Pribadi - Panthera Tigris

Petualangan pun dimulai!! Kunjungan yang pertama setelah kami berlima masuk ternyata tempat sekumpulan buaya. Namun sangat disayangkan buaya nya saat itu sedang asik berjemur tanpa melakukan gerakan sedikitpun. Meskipun tetap saja ada seorang teman yang tidak terlalu suka sehingga mengajak untuk segera pindah. Tak jauh dari tempat buaya ada sekumpulan anak beruang dengan kandang terbuka. Terlihat beruang disini asik saja menerima kiriman kacang maupun kerupuk dari pengunjung yang datang. Kali ini melanjutkan perjalanan untuk melihat satwa lain dan tempat yang dituju ternyata sekumpulan satwa burung dan juga reptil. Mulai dari jalak bali, kasuari, merak, elang rajawali, kakatua, sloth, berbagai jenis ular seperti cobra. Beranjak dari burung dan reptil kami pun memasuki kawasan satwa primata seperti owa jawa, wau-wau dkk. Selain satwa burung, reptil dan primata, kita juga bisa menjumpai gajah, unta, banteng, kambing, tapir, babi hutan, kuda nil, berang-berang, rusa, dan masih banyak lagi.

Doc. Pribadi - Beruang kecil


Di kebun binatang ini terdapat 213 jenis satwa, terdapat 79 jenis hewan langka yang dilindungi pemerintah. Namun yang cukup menyita perhatian saya adalah satwa langka yaitu 'kucing besar'. Anda tau kucing besar? Ya, kucing besar atau Panthera Tigris bahasa latinnya dikenal sebagai Harimau dalam bahasa Indonesia. Kenapa dibilang kucing besar? Karena dilihat dari bentuknya tidak jauh berbeda dengan kucing, hanya ukurannya lebih besar.

Ternyata di kebun binatang bandung terdapat 3 kandang harimau yang tempatnya berbeda. Tempat pertama yang kami kunjungi merupakan tempat dari seekor harimau. Kandangnya yang cukup tinggi membuat kami agak kesulitan melihat 'kucing besar' ini dari atas, ditambah harimaunya juga lagi bersantai layaknya tidur siang. Selanjutnya ada kandang terbuka yang cukup besar dari seekor harimau. Lagi lagi 'kucing besar' ini lagi bersantai tidur siang sambil menghindari sinar matahari. Namun tak berapa lama kami menyaksikan, harimau tersebut terbangun sehingga sempat untuk mengabadikan momen tingkah lakunya. Hal yang cukup menarik disini 'kucing besar' nya kok makan rumput atau dedaunan. Salah seorang teman malah nyeletuk, "karena dibandung jadi dikira lalapan mungkin". Kemudian tempat terakhir dari 'kucing besar' berada dideretan harimau dan juga singa. Kandangnya yang tidak terlalu besar dan dilindungi oleh kaca bening yang membuat kami tetap bisa melihat tingkahnya.

Doc. Pribadi - Pose Full Tim

Akhirnya misi mecari kucing besar di kebun binatang bandung tercapai juga, meskipun perlu waktu mengitari satwa-satwa lain sebelumnya. Tingkah laku dan bentuk hewan ini yang terbilang menggemaskan (asal tidak kena gigit atau cakar aja hehe) cukup memuaskan kami hari itu. Tak lupa sebelum pulang kami sempatkan untuk berpose bersama sambil berjalan santai ke pintu keluar. Demikianlah perjalanan kali ini Mencari Kucing Besar Di Kebun Binatang Bandung ! Sampai jumpa lagi di jalan-jalan selanjutnya. Seperti biasa ada sebuah Quote tentang kebun binatang dan binatang sebagai berikut :

“The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated.” - Mahatma Gandhi
“You can judge a man's true character by the way he treats his fellow animals.” - Paul McCartney
“Seperti perpustakaan umum, atau museum, kebun binatang bertujuan melayani bidang pendidikan populer serta ilmu pengetahuan.” ― Yann Martel, Life of Pi

Sabtu, 12 Maret 2016

Wacana: Pasar Tradisional Harus Bertransformasi

by
Disela-sela waktu mengerjakan Tugas Akhir saya tidak sengaja mengingat kembali Wacana mengenai kondisi Pasar Tradisional. Kita juga sama sama menyadari bahwa pasar tradisional masih menjadi primadona bagi jutaan masyarakat Indonesia. Selain harga yang bersahabat, kesegaran barang-barang yang dijual serta adanya tawar menawar membuat orang masih menyukai pasar tradisional. Namun sayangnya kondisi pasar tradisional sampai hari ini tidak jauh dari kumuh, kotor, becek baik hujan maupun tidak dan sekelilingnya penuh sampah, belum lagi masalah keamanan. Hal ini yang saya sering amati juga ketika sesekali pergi pasar atau sekedar lewat khususnya sekitar kota-kabupaten Bandung.

Disisi lain kita juga mengetahui kini banyak hypermarket yang berdiri dan mungkin sudah menjadi tujuan utama untuk berbelanja khususnya keperluan sehari hari. Pasar modern atau hypermarket inilah yang menjadi salah satu saingan dari pasar tradisional beberapa tahun kebelakang. Lihat saja barang yang dijual hampir semua tersedia, harga-harga yang ditawarkan pun kini makin bersahabat khususnya dengan diskon tertentu yang diberikan. Demikian pasar modern seakan memberikan efek ganda bagi masyarakat maupun pemerintah. Di satu sisi masyarakat akan memiliki peningkatan taraf hidup yang dapat dinilai dengan peningkatan pembangunan sarana perekonomian yang berupa pasar modern tersebut, namun disisi lain hal itu akan menjadi sebuah ancaman bagi para pedagang kecil terutama para pedagang pasar tradisional. Belum lagi kalau kita bahas tentang terbentuknya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) saat ini yang sedikit banyak pasti mempengaruhi pasar tradsional. Kalau sudah begini ya mau tidak mau tentunya pasar tradisioanl harus melakukan transformasi.

Sumber foto : Pikiran Rakyat

Melalui beberapa bacaan dari internet maupun hasil pengamatan ketika menonton televisi saya pun mencoba untuk membuka Wacana tentang Transformasi Pasar Tradisional sebagai berikut :

1. Pembenahan tempat berjualan di Pasar Tradisional secara merata

Hal ini perlu dilakukan untuk membangun kembali image Pasar Tradisional menjadi tempat yang nyaman, aman, bersih dan bersahabat untuk berbelanja. Kalau bisa sih tempat secara keseluruhan, kemudian lapak masing-masing pedagang. Tentunya juga penyediaan tempat sampah dan tata kelolanya yang baik akan membuat kebersihan selalu terjaga nantinya. Semaksimal mungkin untuk bisa menyamai tempatnya pasar modern. Hal ini perlu dilakukan tak lepas dari diinginkannya siapapun orang dan dari kalangan manapun dapat serta mau berbelanja di pasar tradisional

2. Integrasi hasil panen para petani dengan Pasar Tradisional

Hampir sama seperti kawan-kawan peserta Hackathon Merdeka 1.0 ini [Aplikasi Beli Bawang Langsung Dari Petani] . Integrasi disini dimaksudkan untuk memberdayakan produk/hasil dari petani kita dibanding produk impor, meskipun nantinya kita akan menghadapi persoalan harga. Dengan melakukan integrasi ini maka petani dan pedagang akan terbantu karena tidak perlu repot lagi untuk saling mencari. Diusahakan juga dilengkapi serta didukung oleh manajemen pasar yang membantu mengawasi harga-harga barang di Indonesia maupun dunia. Jangan sampai para rakyat kecil ataupun pedagang mudah dibodohi oleh oknum yang ingin mencari keuntungan dari ketidaktahuan tadi.


3. Menjaga kualitas produk atau barang yang dijual

Kualitas merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh kebanyakan orang, meskipun beberapa lebih sering mempertimbangkan harga dibanding kualitas. Orang-orang bahkan berani membayar lebih mahal untuk sebuah kualitas. Nah, disini lagi -lagi dibutuhkan dukungan dari manajemen pasar dan pedagang sendiri untuk menjaga kualitas dari barang yang dijualnya. Kualitas disini maksudnya tidak menggunakan atau menjual barang yang mampu membahayakan manusia apalagi yang jelas-jelas dilarang. Sesuatu bangetlah kalau ini bisa terjadi dan bahkan menjadi image dari Pasar Tradisional.

Begitulah kurang lebih beberapa usulan saya melalui Wacana kali ini mengenai keharusan Pasar Tradisional melakukan Transformasi. Tentunya hal diatas tidak dapat terlaksana tanpa peran serta dari para pedagang, manajemen pasar, pemerintah, serta pembeli tentunya. Semua memiliki perannya masing-masing bahkan orang kecil sekalipun. Sebenarnya juga beberapa Pasar Tradisional sudah ada yang memiliki tempat-tempat bersih, namun sayangnya ini belum tersebar merata. Semoga wacana saya kali ini bisa bermanfaat, saya pun menunggu orang-orang yang bisa merealisasikan (tentunya ada pengkajian yang komprehensif dulu ya) sembari mencari cara juga agar bisa tersampaikan oleh pemerintah khususnya. Sayapun juga sebagai mahasiswa menunggu aksi-aksi nyata para kawan-kawan Mahasiswa Indonesia khususnya.

Akhir kata saya tutup dengan sebuah kutipan dari Madilog Tan Malaka berikut sebagai pesan kepada kaum terpelajar agar lebih memperhatikan rakyat sekitarnya

Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali - Tan Malaka 

Kamis, 10 Maret 2016

Tirta Yatra Di Bumi Sunda Majalaya

by
Akhirnya setelah beberapa hari belum bisa mengupdate postingan terbaru yang mana postingan terakhir saya ada di bulan Februari mengenai Menyikapi Over The Top (OTT) Service di Indonesia . Meskipun kondisi saya saat ini masih belum 100% fit kembali setelah melalui beberapa hari kebelakang yang menguras tenaga dan stamina. Namun sebelum beberapa ingatan hangat ini saya lupa maka akan saya coba tuliskan dan dituangkan dalam postingan kali ini. Cerita kali ini mengenai perjalanan Tirta Yatra ke daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tirta Yatra berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Tirta dan Yatra. Tirta artinya pemandian, sungai, kesucian, air, toya atau air suci, sungai yang suci. Sedangkan Yatra berarti perjalanan suci. Jadi Tirtayatra kurang lebih merupakan perjalanan suci untuk mendapatkan atau memperoleh air suci. Diaman Tirtayatra sehari-hari di Bali lebih dipahami dengan tangkil atau sembahyang ke pura-pura. Namun untuk Tirta Yatra kali ini cukup berbeda, saya tidak mengunjungi sebuah pura, kuil ataupun sebuah candi melainkan lebih ke sebuah tempat atau padepokan. Lengkapnya Tirta Yatra saya kali ini ke daerah Majalaya yang diadakan oleh KMH Vidya Dharma Putra Ganesha ITB (Keluarga Mahasiswa Hindu Institut Teknologi Bandung). Aslinya saya bukan mahasiswa ITB dan kegiatan ini boleh diikuti oleh mahasiswa hindu kampus lain maka saya coba untuk ikut. Kegiatan Tirta Yatra ini biasanya dilaksanakan setiap setahun sekali, biasanya dilaksanakan masing-masing kepengurusan tahunan.
Doc. Pribadi - Foto bersama

Singkat cerita perjalanan kali ini ditempuh sekitar 2 jam dari kampus ITB menggunakan kendaraan bis. Sekitar pukul 18.06 kami pun tiba di sebuah padepokan Surya Kancana Padjadjaran, sambutan hangat khas sunda pun kami terima sambil mempersilakan masuk ke sebuah rumah. Padepokan Surya Kancana Padjadjaran ini merupakan tempat bagi masyarakat sunda wiwitan berkumpul khususnya daerah Majalaya. Disana kami langsung bergegas mengganti pakaian menjadi pakaian adat madya. Setelah itu beberapa dari kami segera menyiapkan sarana dan prasarana untuk persembahyangan malam itu. Sementara itu beberapa dari kami juga sembari mengobrol dengan beberapa wargi padepokan tersebut, mulai dari perkenalan hingga sedikit tanya jawab mengenai sunda wiwitan. 

Persiapan persembahyangan telah selesai dilakukan namun obrolan singkat ini dipaksa berhenti sejenak untuk membuka acara tirta yatra ini oleh tuan rumah. Kasepuhan oleh wargi padepokan menyebutnya yang membuka langsung sekaligus menyambut kedatangan kami waktu itu. Setelah sambutan singkat tersebut ternyata dilanjutkan dengan sesi sharing dan diskusi. Bapak R. Otong Toyibin Wiranatakusumah [selengkapnya bisa cek di Wiranatakoesoema_V ] menyampaikan berbagai macam hal termasuk sejarah dan filsafat sunda wiwitan, sedikit mengenai sejarah Indonesia, tak pula juga sejarah singkat padepokan Surya Kancana Padjadjaran. Kami pun selaku peserta cukup antusias menyimak penyampaian tersebut khususnya mengenai filsafat sunda wiwitan yang ternyata memiliki kesamaan dengan bali yang mana dengan bahasa berbeda.

Adapun dari yang disampaikan, saya lebih tertarik terhadap proses pencarian jati diri setiap orang. " Siapa aku? Darimana aku? dan hendak kemana aku ini?  ", seperti yang kita ketahui juga bahwa ada jati diri daerah ini, jati diri agama ini, jati diri bangsa ini dll. Disampaikan pula kita jangan sampai kehilangan arah dengan tidak mengenal jati diri kita maupun selama pencarian jati diri kita. Bahkan seperti kata Mario Teguh, seorang motivator terkenal pun menyampaikan :

 Engkau yang muda dan sedang mencari jati diri, dengarlah ini …

Jati dirimu tak bisa kau temukan dalam lamunan, tapi dalam kegiatan yang dinamis di masyarakat. 

Meskipun engkau mungkin sedang tersiksa dalam perasaan bersalah karena kemalasanmu, rasa malas bukanlah jati dirimu.

Kesejatian jiwamu itu kuat dan terhormat.

Jika engkau tidak kuat, rasa malas itu telah lama menjadikanmu lapuk dan tak berguna.

Tapi jiwamu melawan, dan membuatmu merasa bersalah, agar engkau menguatkan diri melawan rasa yang telah menggagalkan banyak jiwa hebat yang sangat berbakat sebelummu.

Kesejatianmu sesungguhnya mampu untuk tetap belajar dan bekerja keras walau pun sebetulnya rasa malas sedang merampok hatimu.

Rasa malas dan kerja keras adalah dua hal yang berbeda.

Dan karena engkau jiwa yang sejatinya kuat, engkau akan tetap mampu belajar dan bekerja keras di dalam rasa malas atau dalam perasaan apa pun.

Sesungguhnya engkau jiwa yang hebat.

Kalau tidak, mengapakah engkau merasa galau dalam perasaan bahwa seharusnya engkau bisa menjadi lebih besar?

Hatimu galau, karena ia tak suka engkau tak menjadi sehebat engkau yang seharusnya.

Engkau jiwa yang hebat.

Mario Teguh - Loving you all as always

Setelah sharing dan diskusi tersebut usai barulah dilanjutkan dengan persembahyangan bersama dengan tata cara masing-masing. Pada tengah malamnya juga dilangsungkan beberapa pementasan seni seperti pencak silat, musik sunda maupun gending bali, tari topeng dll. Meskipun waktu telah larut malam namun kami dan juga wargi padepokan tetap antusias menyaksikan pementasan bersama tersebut. Kegiatan kembali dilanjutkan pada pagi hari dengan melakukan penglukatan (pembersihan) sekaligus sembahyang bersama. Sekitar pukul 10 pagi kegiatan tirta yatra ini berakhir dan ditutup dengan melakukan foto bersama wargi padepokan. Tak lupa saya sampaikan rasa terima kasih atas sambutannya oleh wargi padepokan Surya Kancana Padjadjaran serta KMH Vidya Dharma Putra Ganesha ITB yang telah mengizinkan saya untuk bisa ikut serta.

Salam,
Hatur nuhun. Matur Suksma.
Rahayu Rahayu Rahayu. Om Santi Santi Santi Om

Sabtu, 27 Februari 2016

Menyikapi Over The Top (OTT) Service di Indonesia

by
Beberapa hari ini gue baru aja mendapati kabar seputar Over The Top (OTT) yang mana akan di blokir Pemerintah jika tidak membuka kantor di Indonesia. Lihat saja berita berikut Facebook, WhatsApp, dan Twitter Terancam Diblokir Pemerintah ; Pemerintah Akan Paksa Facebook, Twitter, dan Google Buka Kantor di Indonesia ; Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara: Perusahaan Besar Enggan Buka Kantor di RI . Secara garis besar isi berita tersebut meminta para Over The Top Service untuk membuka kantornya di Indonesia dan menjadi berbadan hukum Bentuk Usaha Tetap. Namun ini tentunya menuai pro-kontra khususnya di kalangan masyarakat sebagai pengguna layanan OTT ini, dan sebelum kita lebih jauh gue bakal coba jelasin sedikit mengenai Over The Top Service .
Ilustrasi gambar dari http://abitoverthetop.com/

OTT (Over The Top) adalah informasi di bidang pendekatan dan pemodelan (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) bentuk video dan audio streaming, messaging (kirim terima pesan instan), dan jejaring sosial, memanfaatkan koneksi internet dari provider (dalam hal ini operator / telco) dan berbasis mobile. OTT (Over The Top) berjalan di Application Layer, layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.

Dilihat dari sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi OTT (Over The Top) berjalan pada platform mobile. Misalnya pada handphone, smartphone dan PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop. Tatap muka aplikasi umumnya menggunakan web maupun aplikasi mobile. Berikut beberapa contoh layanan dari Over The Top seperti Line, Kakao Talk, WhatsApp, Youtube Mobile, Facebook Mobile, Twitter, Google, Netflix dll. [Referensi : Definisi, Jenis dan Layanan OTT (Over The Top)]

Masuknya layanan Over The Top (OTT) ini ke Indonesia bukan tanpa sebab, seperti yang dikuti dari detik inet menurut Menurut Ketua Umum APJII, Semuel A. Pangerapan, selama tahun 2014, pengguna Internet di Indonesia tercatat sebanyak 88,1 juta, disesuaikan dengan jumlah penduduk di Indonesia yang mana pada tahun 2014 Badan Pusat Statistik mendata sedikitnya jumlah penduduk di Indonesia mencapai 252 juta. Artinya Indonesia menjadi target pasar yang patut dipertimbangkan oleh penyedia layanan Over The Top tadi . Seperti yang bisa kita lihat sekarang di sekitar kita hampir semua orang terlihat menikmati layanan Over The Top tersebut mulai dari situs pencarian, media sosial, layanan streaming video dll, Namun ternyata di lain sisi Over The Top ini seakan mencoba 'membunuh' operator di Indonesia dengan memanfaatkan celah yang ada.

Keberadaan Over The Top mendorong lalu lintas data makin tinggi serta membuat para peselancar dunia maya makin mengkonsumsi banyak data, bandwidth maupun konten.  OTT sama sekali tidak bertanggungjawab terhadap kemampuan bandwidth, hak cipta / copyrights maupun redistribusi konten. Sebaliknya mereka bisa mengiklankan atau memperoleh pendapatan berdasarkan iklan atau sisipan iklan terhadap layanan mereka. Inilah yang menyebabkan ketimpangan pendatan antara OTT dan Operator Telekomunikasi khususnya di Indonesia.

Selain itu, operator dituntut meningkatkan kapasitas infrastruktur jaringan, bandwidth, uptime, maupun availability networknya. Di lain pihak mereka juga harus bersaing dengan operator lain. Layanan  gratis mobile messaging adalah kasus sederhana, bagaimana konsumen akan semakin sedikit menggunakan sms (short message services) sehingga keuntungan operator semakin tergerus. Pendapatan yang diperoleh OTT pada akhirnya akan memicu perdebatan mengenai  model bisnis, regulasi, teknologi, kepemilikan, maupun aspek hukum antara konsumen, pemerintah, OTT dan Operator. [Referensi : Over the Top Content (OTT) Services, jasa yang ‘membunuh’ operator]

Sebagai Mahasiswa Telekomunikasi gue melihat bahwa kemampuan Over The Top luar bisa jadi menggeser peran operator telekomunikasi. Lihat saja layanan seperti panggilan suara,video dan messaging sudah mampu disediakan oleh mereka. Bahkan beberapa dari Over The Top tadi sudah merencanakan untuk membangun infrastruktur yang tentunya membuat persaingan yang ketat terjadi. [Lihat berita Proyek Balon Internet Google di Indonesia Disorot Dunia ; Ratusan Balon Google Jadi "BTS Terbang" di Indonesia] Tentunya masih ada infrastruktur lainnya seperti jaringan fiber optik bawah laut, atau proyek besar lainnya yang semakin meningkatkan layanan mereka.

Untuk itu maka Operator Telekomunikasi, bahkan Over The Top lokal dipaksa untuk bisa bersaing dengan cara beradu layanan yang diberikan atau bahkan mencoba menggandeng OTT luar untuk digabungkan dalam paket layanan mereka. Disini juga yang perlu diperhatikan adalah kita sebagai pengguna operator telekomunikasi di Indonesia sekaligus pengguna layanan OTT mesti secara bijak melihat kondisi sekarang ini. Bijak dalam hal jangan mau hanya menikmati kenyamanan yang diberikan tanpa tau dibalik semuanya ada persaingan ketat yang terjadi. Demikian dari gue mendukung pemerintah untuk segera menyelesaikan regulasi yang tepat untuk perkembangan Over The Top luar maupun lokal sehingga tercipta win-win solution . Sembari menunggu gue dan kawan-kawan beserta senior yang bersiap untuk bergabung untuk membantu mengembangkan sektor telekomunikasi di Indonesia. *yeaah

 Salam dari yang katanya mahasiswa telekomunikasi

Selasa, 23 Februari 2016

Akhirnya Official Wacana Online Lagi

by
Halo gaes, lama tak jumpa dengan Official Wacana yang sudah hampir setahun kosong tanpa postingan apapun [Postingan terakhir, Mei 2015 - Kontroversi Larangan Anak Main Ponsel ]. Sedikit perkenalan kalau kini Official Wacana memiliki template baru loh dan 'wacana' nya juga mau diisi dengan artikel-artikel baru. Harapannya sih bukan sekedar 'wacana' ditahun 2016, semoga aja bisa terus Nge-Blog sampai kerja dan punya anak-cucu. Sedikit bercerita kalau gue udah mulai ngeblog dari tahun 2010 hingga sekarang dengan beberapa kali naik-turun posting hingga pernah vakum beberapa waktu. Meski udah ngeblog dari tahun 2010 namun kemampuan gue juga gak jago-jago amat, cuman bisa posting, edit, atur template dan beberapa sinkronisasi aja udah.

Credit picture : rendramh.blogspot.co.id

Hmm oke, kali ini gue mau nyoba Nge-blog lagi dengan alih-alih mengisi waktu luang, pengen belajar nulis-baca sambil blogwalking bersama para blogger Indonesia maupun dunia. Mengisi waktu luang? Lu gabut banget ya bro? Engga juga sih, tapi berhubung ada lebih banyak waktu kosong dari biasanya (biasanya waktu tidur aja tersita) ya mau dimanfaatkan. Apalagi kalau diisi dengan Nge-blog yang paling membutuhkan 2-3 jam sehari tidak bakal mengganggu aktivitas gue yang lain. Lalu pengen belajar nulis-baca karena gue selama ini menyadari kemampuan nulis-baca gak pernah gue latih lagi semenjak beres Sekolah Menengah [ Pilih Mana? Blogging, Menulis Atau Membaca ]. Apalgi kata Pramoedya Ananta Toer berikut yang bikin gue semangat lagi buat belajar nulis-baca :

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah Kaca, h. 352)” 

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” 

"Kita membaca untuk mengetahui bahwa kita tidak sendirian." - C. S. Lewis

"Begitu belajar membaca, engkau akan menjadi bebas untuk selamanya." - Frederick Douglass

Terakhir, salah satu hal yang gue senangi dari blogger adalah blogwalkingnya ke sesama pengguna blogger [ blogspot, tumblr, wordpress dll ]. Dimana Blogwalking menurut Wikipedia yaitu aktivitas para blogger meninggalkan tautan di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar. Awal perkenalan gue dengan blogwalking sekitar tahun 2011-2012, dimana dari blogwalking itulah gue pernah kenal dan dekat dengan beberapa blogger Indonesia. Meskipun sekarang gue udah lost contact dengan beberapa blogger karena saking lamanya tidak aktif lagi di dunia blog. Maka dari itu sekarang gue mau memulai blogwalking kembali untuk kembali dengan para blogger tanah air, Akhir kata selamat Ngeblog!

" Meski tidak terkenal karena bukan artis,  walau tulisan jelek bak bukan penulis, yang penting terus Ngeblog dan bahagia :) " ~ Official Wacana

Senin, 01 Februari 2016

Berjumpa Dengan Semangat Pemuda Bli Pande "Si Anak Alam"

by
Dua hari yang lalu merupakan pertama kalinya bagi saya untuk bisa bertemu dan ngobrol langsung dengan seorang Pande Putu Setiawan. Bli Pande (sapaan orang bali) atau yang lebih dikenal dengan "Si Anak Alam" ini merupakan orang Bali asal Ubud yang pernah memenangkan Penghargaan #KickAndyHeroes2014 atas prestasinya dengan Komunitas Anak AlamKomunitas ANAK ALAM merupakan sebuah organisasi nirlaba, yang terdiri dari individu-individu yang merasa bertanggung jawab untuk memberikan sumbangsih nyata memberikan segala kemampuan, pikiran, tenaga dan dirinya untuk menjadi agen perbaikan terhadap komunitas dimana ia berada. Bli Pande ini sejak tahun 2009 - Sekarang terus berjuang dalam koridor Pendidikan.

Foto bareng Bli Pande Putu Setiawan

Saat itu saya memang mengetahui kalau Bli Pande bakal mengisi Seminar di Jakarta dalam rangka perayaan Dharma Shanti. Namun saya tak mengira bakalan mendapat kabar dari kawan yang mengatakan Bli Pande akan mendarat di Bandung. Ternyata saat itu Bli Pande masih punya waktu kosong 1-2 hari sebelum mengisi seminar di Jakarta. Waktu itu dimanfaatkan untuk sedikit menjelajah kota Bandung sembari menyiapkan tenaga untuk memberikan materi katanya. Beberapa kawan saya memang dari pagi sudah menjemput Bli Pande dari bandara hingga mengajak keliling kota Bandung. Namun saya sendiri baru bisa bergabung malam hari setelah beberapa persiapan untuk kegiatan besok terselesaikan. Saya dan beberapa teman bertemu dengan Bli Pande di Pura Puser Dayeuh Siliwangi, Bandung. Mulai dari sini semangat pikiran, perkataan dan perbuatan yang positif terus bangkit.
Diskusi santai bersama Bli Pande

Malam ini kami awali dengan bersembahyang dulu mumpung lagi di Pura, barulah habis itu kami mulai berdiskusi santai. Bli Pande yang memulai diskusi dengan memperkenalkan diri beserta kisah hidupnya terutama gagasan awal Komunitas Anak Alam. Dimulai dari pengalamannya kuliah di STT Telkom, UGM hingga kesempatan mengunjungi negara lain dalam rangka studi maupun program kepemudaan. Disebuah kesempatan di program kepemudaan disana Bli Pande merasa takjub hingga menyematkan kata "gila" untuk para pemuda disana waktu itu. "Bagaimana tidak?", katanya sambil menjelaskan bahwa kegiatan para pemuda disana sangat bermanfaat dan solutif untuk rakyat dan negaranya. Salah satu diantaranya sebut saja Eunice Olsen seorang Aktris Singapura yang fokus dalam pemberdayaan wanita. Eunice bahkan meluncurkan womantalktv.asia, sebuah portal yang menampilkan video wawancara dengan wanita yang melakukan hal-hal luar biasa setiap harinya. Kemudian masih banyak lagi kegiatan-kegiatan pemuda negara lain yang sangat menginspirasi. Bagaimana dengan Indonesia? Mari kita renungi bersama sebagai Pemuda/Pemudi bangsa ini.

Terlihat jelas bahwa pemuda itu harus mampu memberanikan diri untuk kreatif dan menciptakan kebermanfaatan untuk lingkungannya bukan malah untuk dirinya sendiri. Sebagai seorang pemuda juga jangan terlalu manja, berdiam diri terhadap lingkungannya apalagi malah meresahkan lingkungannya (red: tawuran, mesum, obat-obatan terlarang, kriminal dst). Dilanjut oleh Bli Pande dengan menceritakan kegiatannya bersama pemuda/pemudi di Bali dalam komunitas maupun aksi sosialnya. Adapun beberapa diataranya seperti Konser Musik dengan tiket masuk buku tulis, dimana buku tulis ini akan digunakan untuk pendidikan oleh ribuan anak khususnya dalam asuhan Komunitas Anak Alam. Aksi lainnya ada Satu Hari Tanpa Alas Kaki yang mengkampanyekan untuk turut merasakan orang-orang yang kesehariannya tidak menggunakan alas kaki. Kemudian ada lagi Konser Lingkungan dengan tiket masuknya sumbangan sepatu dan ada lagi dengan tiket masuk buah kelapa. Begitulah semangat para pemuda/pemudi di Bali katanya yang bahkan sekarang sudah menjadi #TREN disana untuk membangun sebuah komunitas sosial.

Satu Hari Tanpa Alas Kaki 


Selain membahas mengenai pemuda, malam itu juga kami membahas mengenai Pulau Bali itu sendiri. Bli Pande menceritakan bahwa sederet permasalahan disana yang tak kunjung selesai bahkan kebanyakan diantaranya semakin memburuk. Kata orang pariwisata di Bali sangat pesat berkembang, namun tidak dengan manusia dan lingkungan disana. Sebut saja disana setiap tahunnya kehilangan ribuan hektar sawah, kebanyakan dijadikan villa, hotel, wisata atau hunian bagi warga maupun wisatawan. Kemudian kamar hotel yang berlebihan dimana hanya beberapa saja yang digunakan. Selanjutnya penduduk Bali yang sangat padat dan tidak sesuai dengan luas wilayahnya. Masih sangat banyak deretan masalah disana, bukan hanya tentang #TolakReklamasi yang saat ini Booming Membelegar + Cetar Membahana . Tentunya sangat dibutuhkan sentuhan pemuda/pemudia yang kreatif dan mengedepankan aksi yang mampu menyelesaikan deretan masalah tadi.

Pada akhir diskusi malam itu (hingga jam 1 malam), Bli Pande berpesan sekaligus mengajak pemuda/pemudi untuk berkumpul lalu bersama menciptakan kreativitas kemudian melakukan aksi untuk turut serta menyelesaikan masalah-masalah yang ada. "Gak usah mikir mau mengubah Indonesia atau Dunia dulu, coba aja lakukan yang kecil-kecil dulu ", begitu katanya. Demikian perjumpaan saya (pemuda coy) dengan Bli Pande yang semakin memacu diri saya untuk meningkatkan kualitas diri dan mampu berbuat untuk lingungan serta masyarakat. Berjumpa Dengan Semangat Pemuda Bli Pande "Si Anak Alam"


Mengingat perkataan Mark Zuckerberg yang kurang lebih
Saya pikir hanya ada satu aturan sederhana, yaitu lakukanlah sesuatu yang mudah terlebih dahulu. Dari sana kita akan mulai membuat kemajuan
Ditambah lagi dengan perkataan Henry Ford tentang semangat masa muda
Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young