" Apa gunanya punya jutaan piala, medali, dan pesawat, jika kau tidak dapat bersenang-senang? " [James Hunt]

Rabu, 23 Juli 2014

Jappa-Jappa Rong: Edisi Gianyar Dan Pura Goa Gajah

by
Awal ceritanya, ane sebenarnya berencana untuk mengunjungi Bali Zoo, Pura Rambut Siwi dan Pasar Sukawati namun ternyata malah sampai di Pura Goa Gajah. Meskipun sama-sama berada di daerah Kabupaten Gianyar namun waktu berkata lain. Hari Sabtu kemarin tepatnya 19 Juli mumpung masih suasana libur kerja  makanya bisa melanjutkan Jappa-Jappa Rong. Pagi itu ane langsung bergegas untuk persiapan perjalanan nanti ditambah rute jalan yang telah ane cari dari malamnya. Berbekal tas ransel, handphone dan sepeda motor ane akhirnya berangkat sekitar jam 10 pagi menuju Kabupaten Gianyar, Bali.

Menuju Kabupaten Gianyar dengan berbekal bantuan Google Maps ane menuju ke Bali Zoo terlebih dulu. Singkat cerita ane sampai disana, parkir motor sebentar, dan browsing sebentar mengenai harga tiket masuk disana. Dikarenakan perbekalan yang kurang memadai saat itu maka ane tunda dulu untuk masuk dan memilih melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya. Masih dengan bantuan Google Maps ane melanjutkan perjalanan menuju Pura Rambut Siwi / Pasar Sukawati . Namun akibat keasyikan jalan tanpa intens melihat Maps nya makanya ane sampai kelewatan. Tanpa pikir panjang ane buka Maps lagi dan mencari tujuan baru yang terdekat dimana saat itu ada Pura Goa Gajah. Sepanjangan perjalanan ane disuguhi dengan pemandangan kiri-kanan jalan dengan para pengrajin pahatan kayu dan batu khususnya patung. Memang tak salah kalau Gianyar menjadi pusat budaya ukiran di Bali. Tampak juga disana telah banyak pertokoan, tempat perbelanjaan serta beberapa hotel. Sekadar informasi juga kalau wilayah Kabupaten Gianyar dibagi menjadi 7 kecamatan yaitu Blahbatuh, Gianyar, Payangan, Tegallalang, Tampaksiring, Sukawati, Ubud.

Oke, kita lanjutkan menuju ke Pura Goa Gajah.
Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Berada persis di sebelah kanan jalan raya jalur Ubud - Kintamani sehingga memudahkan perjalanan kesana. Apabila dari Kota Denpasar hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit saja untuk menempuh perjalanan ke Goa Gajah yang berjarak 30 km ke arah timur laut. Sesampainya disana ane langsung disuguhkan dengan berbagai souvernir yang cocok untuk oleh-oleh buat para pelancong. Tanpa basa-basi ane langsung menuju loket penjualan tiket disana dimana Rp 15.000 rupiah untuk Dewasa dan Rp 10.000 untuk Anak-Anak (2-12 Tahun). Sebelum masuk akan ada pengecekan tiket disana dan disediakan kain bali bagi pengunjung yang menggunakan celana pendek. Di dalam ane langsung menuruni tangga dan sampai disebuah tempat yang berbentuk kolam yang terbagi tiga biasa dikenal dengan tempat petirtaan.

Gambar Salah Satu Tempat Petirtaan, Goa Gajah

Selanjutnya ane langsung menuju ke Goa Gajah dimana terdapat pintu berukuran 1x2 meter yang dibagian atasnya terdapat ukiran Arca Ganesha (Gajah). Didalam kita akan mendapati jalur kiri dan jalur kanan, dimana dibagian sebelah kanan terdapat Arca/Lingga Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa (dikenal Trimurti, Tri Lingga) dan dibagian sebelah kiri terdapat Arca/Lingga Ganesha. Setelah dari Goa Gajahnya ane mencoba menjelajah tempat lainnya lagi, dimana ane tepat dibelakang petirtaan tadi ternyata ada sebuah pohon pandu menjulang tinggi yang katanya telah berumur 500 tahun.

Gambar Pintu Masuk Goa Gajah tempat Arca/Linggam

Gambar Pohon Pandu berusia 500 tahun

Setelah semua itu dalam perjalanan ane berikutnya akan menuju ke tempat arca buddha, perlu diketahui juga arealnya diluar dari Goa Gajah jadi kita perlu menambah kocek sedikit sebagai sumbangan sebelum masuk. Sebelumnya, dalam perjalanan menuju ke bagian lain dari Goa Gajah ane masih sempat untuk melihat banyak batuan unik yang terukir serta beberapa batuan besar lainnya yang menakjubkan. Tak lupa juga ane sempatkan untuk membeli ukiran khas Goa Gajah *efek nyasar gan.

Gambar Bagian Menuju Areal Bebatuan dan Jualan Ukiran

Gambar foto ane berpose dibelakang batuan besar

Perjalanan menuju ke areal Arca Buddha tersebut cukup lumayan susah (tanpa guide haha) dikarenakan kondisi habis hujan waktu ane kesana, licin dan ane sendiri pun bingung jalanan aslinya dimana. Akhirnya ane keliling sampe mutar-mutar pun belum ketemu alias nyasar lagi dan ane pun memutuskan untuk putar balik dan mengakhiri petualangan di Pura Goa Gajah. Sampai ketemu lagi di Edisi Jappa-Jappa Rong ala #GT




Gambar Bebetuan Unik Dalam Areal Goa Gajah



Senin, 21 Juli 2014

Jappa-Jappa Rong : Mencoba Mewujudkan Wacana Dan Impian

by
Lebih dari 4 tahun sudah lamanya Wacana yang sempat terucap semasa di Sekolah Menengah perlahan dimulai saat itu hingga sekarang. Yaa, waktu itu Wacana nya sih mau jalan-jalan keliling Indonesia dengan mengunjungi setiap Provinsi-Kota/Kabupaten yang ada. Dikarenakan saya seorang yang lahir dan besar di Sulawesi Selatan maka dari situ pula dimulainya Wacana dan Impian ini tepatnya di Kota Makassar. Aslinya ini sudah dimulai 4 tahun lalu, namun baru bisa terpublikasi di blog pribadi saya kali ini. Dalam Blog ini saya coba menceritakan setiap perjalanan yang saya lakukan dan alami di suatu Provinsi-Kota/Kabupaten di Seluruh Indonesia dan untuk itu dipostinglah Jappa-Jappa Rong. Dalam bahasa Makassar jappa-jappa berarti jalan-jalan sedangkan rong hanya bahasa 'editan' teman-teman saya dari Makassar. Perkenalkan juga sebelumnya *bagi yang belum kenal , Saya seorang yang berasal dari Kota Makasar dimana sekarang masih seorang Mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat. Maka dari itu Wacana Edisi Jappa-Jappa Rong tidak memiliki jangka waktu dikarenakan saya juga mesti terus menempuh pendidikan. Mungkin itu saja yang bisa diperkenalkan kali ini, silakan juga obrak-abrik blog sederhana ini karena isinya bukan hanya tentang jalan-jalan namun tulisan lain masih akan mewarnai blog ini. See ya

Jumat, 18 Juli 2014

Sumpah B.J. Habibie

by


Sumpahku 
Terlentang jatuh, perih, kesal
Ibu pertiwi engkau pegangan
Janji pusaka dan sakti 
Tanah tumpah darahku
Makmur dan suci

Hancur badan tetap berjalan
Jiwa besar dan suci membawa aku padamu
Padamu Indonesia Makmur dan Suci

Habibie membawa mimpi anak bangsa yang mampu berdikari
Teknokrat lain sempat mencaci, kalau bisa import mengapa bikin sendiri
Meski lama sekolah diluar negeri, Dia pulang untuk membangun kembali
Panutan perihal pendidikan juga dalam hal pengabdian

Sebagai pemimpin dia memberi visi
Industri strategis harus dikelola sendiri
Ditangan Habibie Indonesia seperti bernyali
Siap mencuat dan berkompetisi

Sebagai ayah dan suami, dia menyentuh hati
Meriwayatkan cinta dan kasih kinasih yang abadi
Tak bisa dipungkiri, Habibie meniupkan ruh demokrasi
Di era reformasi yang penuh caci maki



Sumber: Matanajwa